KATA PENGANTAR
Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan
yang kita pelajari bersifat dinamis. Baik itu ilmu alam (sains) maupun ilmu
sosial. Dalam ilmu biologi misalnya kita mengenal apa yang dimaksud dengan
morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi
yang mengkaji masalah – masalah tentang tumbuhan berkenaan dengan bagian –
bagian luar yang tampak pada tumbuhan tersebut.
Seperti kita ketahui, dalam morfologi tumbuhan dipelajari
bagian – bagian tubuh tumbuhan seperti daun, akar, batang, dan lain sebagainya
yang merupakan bagian – bagian yang tampak pada tumbuhan. Selain itu, ketika
membahas daun terkait dengan alat – alat asimilasi yang berperan dalam proses
pembuatan makanan (fotositesis), kita ketahui bahwa hasil dari proses tersebut
adalah makanan berupa energi gula (glukosa) yang dipakai untuk kelangsungan
hidup suatu tumbuhan. Dan kita juga tahu, bahwa sisa dari makanan yang dipakai
akan dikirim ke organ atau jaringan penimbun cadangan makanan yang nantinya
bisa dipakai untuk proses pembuahan.
Pembuahan tidak akan terjadi bila belum melewati masa
penyerbukan yang dilakukan oleh inti sperma dan sel telur yang nantinya akan
melebur dan melakukan pembuahan , sehingga terjadilah buah yang tadinya
merupakan hasil dari proses pembuahan yang menggunakan sisa atau cadangan
makanan yang diolah dalam bunga.
Alhamdulillah adalah kata terindah yang dapat penulis
ucapkan karena telah mampu menyelesaikan makalah ini. Meski dalam situasi yang
sulit akan tetapi akhirnya penulis dapat mengerjakannya dengan tuntas. Tak lupa
ucapan syukur yang banyak dari penulis kepada Allah SWT, tuhan semesta alam
yang telah memberikan otak untuk berpikir yang sangat dan sangat besar sekali
manfaatnya serta menunjang sekali dalam proses penyusunan makalah ini.
Ucapan terima kasih terlantun dari lisan dan hati penulis
pada pihak – pihak terkait yang telah membantu secara tidak langsung
mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini. Pada Ibu dosen mata kuliah
yang telah memberikan materi tentang buah semu kepada penulis, walaupun jujur
materi ini sedikit rumit dan menguras pemikiran, tapi penulis sangat berterima
kasih sekali telah mempercayakan materi ini kepada penulis.
Penulis
telah bekerja keras secara optimal dan mencurahkan segenap tenaga dan pikiran
dalam menyusun makalah ini, akan tetapi rasanya masih ada kekurangan yang
terdapat di dalamnya, baik dari redaksi kata, penulisan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, penulis berharap sudikah kiranya para pembaca untuk memberikan
komentar, kritik, dan saran demi perbaikan makalah ini. Segala kritik dan saran
demi tercapainya kesempurnaan makalah ini sangat penulis tunggu dan penulis
harapkan.
Garut,
Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI......................................................................................................
iii
BAB
I. PENDAHULUAN
...................................................................................
1
- Latar belakang.......................................................................................... 1
- Pembatasan masalah................................................................................. 1
- Perumusan masalah................................................................................... 2
- Tujuan........................................................................................................ 2
- Manfaat..................................................................................................... 3
BAB
II. Buah
Semu.............................................................................................
4
- Proses terbentuknya buah semu............................................................ 4
- Buah semu tunggal.................................................................................... 4
- Buah semu ganda................................................................................ ...... 6
- Buah semu majemuk........................................................................... ...... 8
BAB
III. SIMPULAN DAN SARAN.......................................................
..... 11
DAFTAR
PUSTAKA
........................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari
penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2
jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak
lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat
dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah.
Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah
tidak terhalangi oleh bagian - bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti
pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal
bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.
Dikatakan buah semu karena terlihat bagian – bagian yang
menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada buah ciplukan
bagian buahnya terhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh dalam proses
pembuahan dan kemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya .
Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah,
seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan
buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat
keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak mengenal bagian mana yang
disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah
semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh
yang lebih memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
B. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, topic yang
diambil untuk makalah ini adalahikhtisar buah semu. Berbicara mengenai
pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan dikaji dalam topic ini adalah
mengenai buah semu tunggal, semu ganda dan semu majemuk. Adapun lain dari pada
itu, tidak akan dibahas dalam makalah ini.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas,
dibawah ini akan dikemukakan masalah – masalah yang melandasi penulisan makalah
ini, yaitu:
1) Bagaimana buah semu tunggal
terbentuk?
2) Bagaimana buah semu ganda
terbentuk?
3) Bagaimana buah semu majemuk
terbentuk?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuat makalah
ini meliputi hal – hal berikut:
1) Ingin mengetahui bagaimana
terbentuknya buah semu tunggal.
2) Ingin mengetahui bagaimana
terbentuknya buah semu ganda.
3) Ingin mengetahui bagaimana
terbentuknya buah semu majemuk.
E. Manfaat
Hasil pembahasan tentang Buah semu ini diharapkan dapat
dimanfaatkan dan diterapkan oleh pihak – pihak berikut ini untuk kegunaan
dibawah ini.
1) Pembaca dapat mengetahui tentang
kajian buah semu dan dapat membedakan antara buah semu yang satu dengan yang
lainnya.
2) Bagi para mahasiswa STKIP yang
nantinya akan menjadi seorang guru diharapkan dapat memberikan penjelasan
tentang buah semu ini dalam kegiatan pembelajaran pada siswa – siswanya.
3) Bagi para guru juga harus lebih
mengetahui dan memahami serta dapat menjelaskan tentang ikhtisar buah semu yang
bersifat agak sulit untuk dicerna oleh siswa.
BAB II
Buah
semu
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jioka
buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu,
yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menrik perhatian, dan
seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan
buah yang sebenarnya kadang – kadang tersembunyi.
A. Proses terbentuk buah semu
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian
diikuti pula dengan pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan
bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah adakalanya bagian bunga selain bakal
buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahan, bagian – bagian bunga selain bakal buah
segera layu dan gugur. Tapi pada buah semu bagian bunga tersebut ikut tumbuh
dan membesar sehingga bagian yang membesar tersebut disebut buah padahal
sebenarnya bukan buah. Buah yang seperti itu disebut buah semu.
B. Buah semu tunggal
Buah
semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
membentuk buah, misalnya:
1. tangkai bunga, pada buah jambu
mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya buah ini berkembang
akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta
berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah
yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu
(metenya). Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
2. kelopak bunga, pada buah ciplukan
(physalis minima L.). pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi
kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian
kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang
sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini.
C. Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih
dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing –
masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada
bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian
(dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada
prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan
berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh
dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan
makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik –
titik hitam kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
D. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya
buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya
berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini. Untuk lebih
memperjelas dapat dilihat gambar buah nangka berikut ini.
Itulah pembahasan mengenai buah semu yang terbagi lagi
menjadi tiga jenis buah semu yaitu buah semu tunggal, ganda, dan majemuk. maka
dari itu kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan buah semu dan apa saja
jenis serta proses terbentuknya buah semu secara umum.
Semoga
dari hasil penbahasan dari materi buah semu ini dapat kita jadikan pedoman dan
referensi dalam menjelaskan materi biologi yang berkenaan dengan buah semu.
Sebenarnya kajian tentang buah semu ini tidak hanya terpaku pada buah ciplukan,
jambu mete, buah arbe, dan nangka saja, melainkan masih banyak contoh dari buah
semu ini, seperti jagung (zea mays), buah terong, manggis, bunga lo (ficus
glomerata roxb.),itu juga merupakan buah semu. Adapun buah arbe,
nangka, dan ciplukan adalah contoh yang lebih diperdalam pembahasannya pada
makalah ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah
ini maka dapat ditarik tiga kesimpulan, antara lain:
1. Proses terbentuknya buah semu
tunggal terjadi penyerbukan dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah
ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
2. Proses terbentuknya buah semu
ganda terjadi penyerbukan dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas
satu sama lain. Pada buah ini, selain bakal buah yang bebas ada bagian lain
bunga yang ikut membentuk buah.
3. Buah semu majemuk terjadi dari
bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja yang
terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda
bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah
semu ini.
B. Saran
Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan
penulis untuk saran antara lain:
- bagi pembaca sebaiknya tahu dan paham akan ikhtisar buah semu agar tidak memiliki konsepsi yang keliru.
- bagi mahasiswa harus juga memahami seluk beluk terjadinya buah semu agar nantinya tidak memberikan pemahaman yang tidak sesuai.
- bagi para guru sebaiknya lebihmemahami lagi tentang perbedaan antara buah semu yang satu dengan yang lain, agar dikala siswa kebingungan guru dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas dan memuaskan bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Pudjoarinto, Agus. 1995. Botani.
Cetakan Juli. Jakarta: Universitas Terbuka
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University
PRESS
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti
Morfologi Tumbuhan. Edisi
pertama. Bandung: PT Tarsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar