Rabu, 24 April 2013

MAKALAH BIOLOGI NUTRISI PADA TUMBUHAN

PENDAHULUAN
Tanaman menggunakan mineral anorganik untuk gizi, baik ditanam di lapangan atau dalam sebuah wadah. Akar menyerap nutrisi sebagai ion mineral dalam air.
Banyak factor yang mempengaruhi asupan nutrisi bagi tanaman. Tanaman gizi adalah istilah yang memperhitungkan keterkaitan unsure-unsur mineral dalam tanah atau solusi yang tidak dinodai serta peran mereka dalam pertumbuhan tanaman. Hubungan timbale balik ini melibatkan keseimbangan kompleks unsur-unsur mineral penting dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman optimal. Untuk menentukan tanaman elemental kekurangan dan masalah gizi, sebagian besar petani mengandalkan gejala visual

PEMBAHASAN

Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah.
Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1.      Makronutrien
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potassium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
2.      Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron,mangan, seng, tembaga, kalor, dan molybdenum. Baik makronutrein maupun mikronutrein diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
            Akar tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembab sehingga nutrien dapat diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang dimana nutrient dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada dalam rentang dimana pengambilan nutrient oleh akar dapat terjadi. Suhu, pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan nutrient tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrient tersebut tersedia di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh factor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh factor luar (eksternal). Salah satu factor eksternal tersebut adalah unsure tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal unsure hara makro dan unsure hara mikro.
            Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan oleh tumbuhn, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energy terpakai ( nutrisi ) dengan memanfaatkan energy cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian energy yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energy fotosintesis pada tumbuhan bersifat autotrof. Autrotof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa organic. Tumbuhan menggunakan karbondioksida dan air untuk menghasilkan gas dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energy untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini :
6H2O + 6CO2 + cahaya                       C6H12O6 ( glukosa ) + 6O2
            Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organic lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energy kimia.
            Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang member warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energy dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta klor.
PEMBAGIAN TUMBUHAN BERDASARKAN SUMBER C ( FOTOSINTESIS ) DAN CONTOHNYA
1)     Kingdo Monera
Makhluk hidup yang dimasukan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru ( Cyanobacteria )
2)     Kingdom protista
Makhluk hidup yang dimasukan dalan kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3)     Kingdom Fungi ( jamur )
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organic dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lender (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas ini antara lain : kelas Myxomycetes (jamur lendes), contohnya Physarum policephalius, kelas Pycomycetes (jamur ganggang), contohnya jamur tempe (Rhizopusorizae) dan Mucor muedi.
4)     Kingdom Plantae
Tumbuhan ini memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan ini memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup.
5)     Kingdom Animalia
Hewan ini memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan ini tidak dapat membuat makanannya sendiri ( bersifat heterotrof ). Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrate) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
KULTUR MURNI
            Kultur murni merupakan rangkaian dari kegiatan pengadaan pakan alami/kultur plankton. Bibit kultur murni diperoleh dari hasil isolasi atau dari hasil kultur dalam media agar. Plankton hasil biakan/kultur dalam media agar, dipindahkan dalam tabung reaksi volume 10-15 ml, kemudian dikultur secara bertimgkat ke dalam erleumeyer 100 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml, dan volume 5-20 liter. Langkah-langkah kultur murni adalah sebagai berikut :
§  Kultur diawali dengan mempersiapkan air laut yang sudah steril dengan kadar garam 28%.
§  Air dimasukan ke dalam botol kultur.
§  Tambahkan pupuk cair, vitamin, silikat sebanyak 1 ml.
§  Media diaerasi dan dibiarkan sebentar, sampai pupuk tercampur merata.
§  Bibit dimasukan sebanyak 1/3 atau 1/4 bagian.
§  Untuk mencegah kontaminasi dari udara, botol kultur ditutup dengan kapas/sterofoam/alumunium foil.
§  Agar plankton tumbuh dengan baik, penempatan wadah kultur harus cukup mendapat cahaya.
§  Setelah 4 sampai 5 hari masa pemeliharaan, plankton dapat dipanen dan dapat dikultur ke wadah yang lebih besar.
FASE-FASE TUMBUHAN
Fase Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang tarjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu, meliputi :
a)      Profase
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilihan-pilihan kromosom yang terlihat tebal.
b)     Metafase
Cirinya adalah terbentuknya gelendong pembelahan yang dibentuk oloeh mikrotubula bertumpu.
c)      Anafase
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga terlihat ada dua kumpulan kromosom.
d)     Telofase
Telofase adalah fase finisiong, dalam fase ini ada 2 tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah

            Mitosis terjadidi dalam sel somatic yang bersifat merismatik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh. Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan 2 sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
KOMPONEN NUTRISI YANG DIKELUARKAN AKAR
§  Karbohidrat : Glukosa, fruktosa, maltose, rhamnosa, arabinosa, oligosakarida.
§  Asam amino : Leusin, valin, asam amino  α-aminobutirat, glutamine, α-alanin, asparagin, serin, asam glutamate, asam asparat, sistin, glisin, fenilalanin, treonin, tirosin, prolin, metionin, tiptofan, homoserin, β-alanin, ariginin.
§  Asam organic : Tartarat, oksalat, sitrat, malat, asetat, propionate, butirat, valerat, suksinat, fumarat, glikolat.
§  Enzim : Fosfatase, invertase, amylase, protease, poligalakfuronase.
§  Senyawa-senyawa lain :biotin, tiamin, pantotenant, niasin, kolin, inositol, piridoksin, asam p-aminobenzoat, asam n-metilnikotinat, auksin.













DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..……i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..…..ii
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….…..1
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………...…...2
PENUTUP……………………………………………………………………………………..….7



















PENUTUP

Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Tumbuhan akan timbul banyak masalah jika nutrisi yang terkandung di dalamnya terlalu sedikit. Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, sedangkan mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit.
Hal-hal yang mempengaruhi akar tumbuhan dalam pengambilan nutrisi dari dalam tanah adalah suhu tanah, pH tanah, kelembapan tanah, dan unsure hara esensial, dimana tiap spesies tumbuhan berbeda-beda.
Komponen nutrisi yang dikeluarkan akar meliputi :
§  Karbohidrat : Glukosa, fruktosa, maltose, rhamnosa, arabinosa, oligosakarida.
§  Asam amino : Leusin, valin, asam amino  α-aminobutirat, glutamine, α-alanin, asparagin, serin, asam glutamate, asam asparat, sistin, glisin, fenilalanin, treonin, tirosin, prolin, metionin, tiptofan, homoserin, β-alanin, ariginin.
§  Asam organic : Tartarat, oksalat, sitrat, malat, asetat, propionate, butirat, valerat, suksinat, fumarat, glikolat.
§  Enzim : Fosfatase, invertase, amylase, protease, poligalakfuronase.
§  Senyawa-senyawa lain :biotin, tiamin, pantotenant, niasin, kolin, inositol, piridoksin, asam p-aminobenzoat, asam n-metilnikotinat, auksin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar